Pusat Penelitian

Temukan berbagai publikasi dokumen dari Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI mengenai Laporan Kinerja, Info Judicial Review dan lainnya.

Kekhalifahan ISIS di Asia Tenggara

Penulis
No Author
Abstrak
Buku ini disusun dari hasil penelitian berkelanjutan penulis dalam beberapa tahun terakhir, baik dari studi kepustakaan maupun lapangan. Isi buku ini dikembangkan juga dari publikasi hasil-hasil riset penulis di jurnal-jurnal ilmiah. Buku ini memang sejak awal ditujukan sebagai buku kelanjutan dari buku sebelumnya, yang sudah dipublikasikan lebih dulu, ancaman terorisme ISIS di Indonesia dan kawasan. Sehingga, dengan telah diselesaikan dan hadirnya buku ini, pembaca, masyarakat Indonesia terutama, memiliki pengetahuan yang bertambah mengenai kehadiran ISIS dan ancamannya di wilayah ini.
Guru Indonesia dan Kualitas Pendidikan Nasional

Penulis
No Author
Abstrak
Apa arti dan relevansi peribahasa tersebut bagi buku yang ada di hadapan sidang pembaca ini? Relevansinya terletak pada signifikansi peran guru yang sedemikian sentral dalam dunia pembelajaran. Sebegitu pentingnya peran guru dalam dunia pembelajaran, proses pembelajaran hampir-hampir tidak mungkin terlaksana tanpa kehadiran seorang guru. Berbagai teori telah meneguhkan, jika kita hendak memperbaiki kualitas pendidikan, perbaikilah kualitas pendidik/guru terlebih dahulu. Dengan kata lain, maju mundurnya kualitas pendidikan sangat bergantung pada kondisi atau kualitas guru: semakin baik kualitas guru, semakin baik pula kualitas pendidikan. Sebaliknya, semakin buruk kualitas guru, hampir dapat dipastikan semakin buruk pula kualitas pendidikan. Namun demikian, signifikansi posisi guru seperti disebutkan di atas jangan lantas membuat kita “memanjakan” guru. Betapa pun guru memiliki posisi yang sangat penting dalam dunia pendidikan, anak-anak generasi milenial sudah sangat familiar dengan berbagai macam kemudahan dalam mengakses sumber-sumber belajar, terutama media internet dan audio-visual. Dalam banyak hal, peran sumber-sumber belajar tersebut melampaui posisi guru dalam proses pembelajaran. Peserta didik tidak lagi mengandalkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi terdapat sumber-sumber lain yang dapat menggantikan posisi guru. Dalam realitasnya, para peserta didik hanya membutuhkan peran guru pada saat-saat tertentu ketika mereka mengalami stagnasi dalam menentukan kebenaran dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kondisi guru saat ini memiliki tantangan yang cukup berat dibanding dengan masa-masa sebelumnya, ketika para peserta didik belum dihadapkan pada berbagai macam sumber belajar yang tersedia. Perkembangan ilmu dan teknologi ternyata memberikan semakin banyak opsi kepada peserta didik untuk membuat mereka lebih cerdas. Dalam konteks saat ini, guru hanyalah salah satu dari sekian alternatif sumber belajar yang tersedia. Peran guru dalam banyak hal dapat digantikan oleh orang tua atau sumbersumber belajar lainnya seperti alam, lingkungan sekitar dan perangkat teknologi seperti internet. Dengan sekali klik saja, seorang peserta didik dapat memperoleh informasi apapun yang dibutuhkan dalam rangka menghilangkan kebodohan mereka. Jika guru tidak menyadari pergeseran peran mereka, maka jangan heran jika suatu saat nanti terjadi distrust (ketidakpercayaan) di kalangan masyarakat dalam mendidik anak-anak mereka. Menjadi guru di era digital haruslah mengantarkan mereka menjadi guru yang “serba bisa”. Seorang guru haruslah tipologi orang yang well-exposed dan wellinformed dengan berbagai perkembangan mutakhir di bidang sains dan teknologi. Jangan sampai seorang guru ditinggalkan oleh peserta didiknya gara-gara mereka tidak updated dengan perkembangan zaman. Bahkan seorang guru harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai alternatif mengembangkan pembelajaran agar lebih menarik dan inspiratif bagi proses pembelajaran. Guru haruslah mampu memanfaatkan serta memodifikasi teknologi untuk menopang keberhasilan proses pembelajarannya. Adalah kenyataan bahwa media pembelajaran yang dirancang oleh seorang guru sering kali tidak mempertimbangkan asas relevansi dengan tujuan dan karakteristik materi pembelajaran serta jenjang pendidikan. Oleh karena itu, penting digarisbawahi bahwa pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat berbasis teknologi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.Buku yang berjudul “Guru Indonesia dan Kualitas Pendidikan Nasional” ini merupakan ikhtiar para penulisnya dalam mengidentifikasi isu-isu kontemporer di seputar dunia guru sembari menghadirkan alternatif solusi sesuai dengan karakter persoalan yang dibahas. Sebagai sebuah antologi, buku ini bukanlah sebuah karya utuh yang membahas sebuah persoalan secara tuntas. Namun demikian, jika dilihat dari isu-isu yang diangkat pada masingmasing tulisan, terlihat jelas pergumulan penulis dengan berbagai persoalan yang dihadapi, terutama dalam perspektif guru. Saya yakin apa yang sudah diikhtiarkan oleh setiap penulis merupakan refleksi terdalam dari isu-isu tematik yang dihadapi dalam dunia pendidikan, terlebih karena masing-masing artikel merupakan hasil penelitian mengenai “Implementasi Undang-Undang Guru dan Dosen dalam Penyelenggaraan Tata Kelola Guru” yang dilaksanakan di tahun 2017. Besar harapan, semoga ikhtiar para penulis dalam buku ini dapat memberikan secercah harapan bagi perbaikan kualitas pendidikan pada umumnya, dan kualitas guru pada khususnya, di Indonesia